Bahwa aku pernah tak henti bercerita
Dan dikau tak henti membisu
Dalam hening,entah simak atau angin
Ku yakin kita bertolak
Lalu waktu menawarkan tatapan sekian kali
Diri bisu dan kau pun batu
Kita dua insan yang jauh berbeda
Ibarat dua galaksi tak terjangkau
Seolah matahari bulan yang tak kan bersama
Garismu masih satu
Lurus tanpa lengkungan
Tapi kilaumu masih padu
Satu menyerupa putra dewa tanah bidadara
Sebentar aku kan kesana
Kembali mempertanyakan yang utama
Berhenti tepat jangan melesat
Beda kita, tak mengapa ada
Jarak tak hingga mari lambaikan
Semesta ku mohon kali ini
Biar terakhir imajinasi menari
Mari pelangi di lukis nyata
Esok hari
Fa.26 Desember 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar