Selasa, November 20, 2012

Selalu Ada Pelajaran, bahkan di balik sebuah lirik Lagu


Katakan padaku yang sebenarnya kau mau
Agar aku bisa melanjutkan hidupku
Perasaanku mengatakan kan ada pisah
tapi mengapa kau menarik ulur hatiku
Jika kau butuh katakan butuh
jika kau cinta katakan cinta
katakan padaku apa yang harus kubuat
biar kau bahagia dan aku juga bahagia
perasaanku mengatakan kan ada pisah
tapi mengapa kau menarik ulur hatiku
jika kau butuh katakan butuh
jika kau cinta katakan cinta
jika berpisah pisahlah saja
sakit dan perih hanya sementara
aha haau...aha haau...aha haaau...aha haaau...
jika kau butuh katakan butuh
jika kau cinta katakan cinta
jika berpisah pisalah saja
sakit dan perih hanya sementara
katakan padaku yang sebenarnya kau mau
agar aku bisa melanjutkan hidupku
jika kau butuh katakan butuh
jika kau cinta katakan cinta
jika berpisah pisahlah saja
sakit dan perih hanya sementara..
hanya sementara...









oke oke
lagu dewiq di atas seketika bergema
dan baru saya tau bahwa di ponsel sony ericcsson yg udh menemani saya hampir 3 tahun ini trdapat lagu trsebut,,,,
selama 3 tahun saya ga tau d hp saya ada lagu tsb
karena hp selama ini lbh sering hnya brfungsi sekedar utk browsing, menjelajah   dunia


seperti judul di atas
lirik lagu tersebut mnjadi sebuah pelajaran tentang kejujuran
untuk dapat lebih terbuka dengan kata dalam menyikapi segala sesuatu
karena sungguh, prasangka tak pernah dibenarkan oleh Agama

apalagi yaaaa

hemzzz
bisa dikaitkan untuk bnyak hal
intinya
katakan yang sebenarnya saja
meski menyakitkan
perih nya hanya sementara

saya tersentak seketika mendengar lagu tsb
apa iya seperti itu

dan saya telah mempersiapkan diri untuk hal-hal terburuk
termasuk sesuatu yang selalu saya takutkan
sesuatu yang slalu saya doakan untuk tidak akan pernah terjadi

sesuatu yang bernama perpisahan
saya trlalu takut untuk itu
saya selalu berdoa agar itu tak pernah terjadi

tapi jika itu hanya menjadi upaya saya sendiri
sekuat apapun saya berusaha
jika berpisah pisahlah saja

jika itu memang takdir buat saya
biarlah luka itu menganga

setidaknya saya tau sebuah kepastian tanpa bergantungan di udara


#Catatan di atas di tulis dalam keadaan setengah sadar
aaaa
what ever 
saya tau siapa saya
bagaimana hidup saya semestinya
dan saya nyaris lupa betapa berharganya semua
kembali pada jalur seharusnya
kehidupan yang dinanti sang matahari
aaaaaa
Alhamdulillah
sebuah pelajaran berharga setelah terkuras air mata
sebuah cinta nyata
bahwa hanya Dia yang tak pernah meninggalkan
yg telah pasti akan menghampiri hamba Nya
Alhamdulillah


Kamis, November 15, 2012

Opini fa (Dalam Lomba Opini 2012, dan kalahh,,he)

Merevisi Mental Meminta Sejak Dini, Memupuk Mental Kerja Keras Sejak Pagi
 Oleh Siti Fatimah F05108021 
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak 

Kemiskinan menjadi sebuah kata sejuta makna saat ini. Di satu sisi, saat berhadapan dengan berbagai macam bentuk bantuan dan pemberian, akan banyak orang yang mengaku miskin sekedar untuk mendapatkan bantuan dan pemberian tersebut. Namun di sisi lain, saat bersinggungan dengan strata social dan gengsi, akan banyak orang pula yang tak mau mengaku miskin, demi gengsi semata semua dilakukan agar tak mendapat predikat miskin. Ya, mungkin itu sekedar asumsi penulis saja, berdasarkan realita yang diamati, dan dicermati dalam kehidupan sehari-hari.
Berkaitan dengan hal tersebut, ada fakta unik yang cukup menggelitik, yakni bahwa miskin dapat seolah kita bagi lagi menjadi beberapa bagian: orang yang benar-benar miskin, berkecukupan namun pura-pura miskin, miskin namun tak jauh beda dengan orang berada. Sebelum kita urai lebih jauh, ada baiknya kita cermati ulang definisi kemiskinan itu sendiri. Kemiskinan memiliki beberapa arti antara lain: Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan (Wikipedia). Baiklah, langsung saja kita cermati 3 golongan di atas (golongan ini saya bagi secara umum saja berdasarkan pengamatan, bacaan  dan diskusi ringan penulis dengan teman-teman). Golongan pertama yakni orang yang benar-benar miskin merupakan orang miskin yang sebenarnya, yang terdapat hak mereka dalam setiap harta orang-orang berada (saya menyebut orang berada sebagai kata ganti kaya). Golongan kedua adalah orang yang sebenarnya masih mampu, dan belum layak dikatakan miskin jika dilihat masih banyak orang-orang yang jauh berada di bawahnya tingkat kesejahteraannya, namun orang pada golongan ini mengaku-ngaku miskin demi tujuan tertentu, misalnya mendapatkan bantuan atau pemberian,yang sebenarnya masih banyak orang yang jauh lebih berhak menerima bentuan atau pemberian tersebut. Dan golongan terakhir adalah orang miskin yang tak jauh beda dengan orang berada, yaitu mereka yang secara kesehatan financial dapat dikatakan miskin, namun bertingkah dan berpola hidup bak orang kaya atau mungkin melebihi para hartawan, yang semuanya demi gengsi semata.
Untuk golongan pertama, tentu diperlukan adanya mental kerja keras untuk dapat merubah penghidupannya, karena bukankah Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang berusaha merubah nasibnya. Jadi untuk orang-orang yang berada di golongan pertama, tak perlu berkecil hati karena predikat miskin yang menyelimuti diri hari ini, karena itu semua  adalah ujian dariNya, dan janganlah menikmati dan pasrah dalam kemiskinan, namun bekerja keras lah mengubah nasib, penghidupan, penghasilan untuk lebih baik lagi, karena muslim yang kaya akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berbuat baik, dan melakukan berbagai amal lainnya. Sehingga mental kerja keras, pantang menyerah, tekun, dan ulet merupakan mental yang perlu ditanamkan, dipupuk, dan di rawat dalam setiap jiwa manusia untuk mengentaskan kemiskinan. Tentu bukan teori dan retorika belaka, namun benar adanya, dengan semua mental tersebut dibarengi kesungguhan dan tekad bulat untk keluar dari garis kemiskinan itu lah yang akan membawa kita benar-benar keluar dari zona miskin tersebut.
 Setelah melihat beberapa golongan tersebut, yang tercipta dari fenomena yang terjadi di masyarakat beberapa tahun terakhir, penulis dapat menyimpulkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan predikat miskin yang melekat di diri seseorang sangat terkait dengan “mental” yang ada dalam dirinya. Untuk golongan kedua dan ketiga, ada mental yang tak seharusnya ada dan harus segera direvisi. Mental meminta dan mengharap bantuan yang ditemui pada golongan kedua ini cukup menjamur di berbagai kalangan, baik itu kalangan pelajar, mahasiswa, karyawan, pegawai, atau mungkin pejabat. Dia adalah mental meminta, yang membuat seseorang seolah kecanduan untuk meminta tanpa pernah merasa cukup serta pada akhirnya membuat mereka enggan memberi. Penyimpangan mental meminta (meminta untuk hal lain saya rasa diperbolehkan bahkan dianjurkan, misalnya meminta maaf) ini yang dapat mengganggu pemerataan yang sudah seharusnya berjalan di jalurnya. Seorang pegawai yang meminta lebih dari gaji yang harusnya diterima, sehingga menyebabkan dia melakukan beberapa tindak korupsi kecil untuk menambah gajinya. Dan masih banyak fenomena keliru akibat mental meminta yang seolah begitu terpatri di sebagian besar penduduk negeri ini, kita spesifikkan di Ibukota Provinsi Kalimantan Barat ini, Pontianak Kota bersinar. Mental meminta di kalangan pejabat, sehingga memunculkan istilah meminta uang amplop/pelicin dalam berbagai proyek. Atau mental meminta yang menghinggapi masyarakat kecil sehingga membuat mereka turun ke jalan menjadi peminta-minta. Semua itu adalah dampak dari mental meminta yang secara tidak sadar telah dikembangbiakkan dan tumbuh subur sejak kecil.
Untuk golongan ketiga inilah orang-orang yang mengedepankan gengsi tanpa melihat realita dan berkaca dari sejarah orang-orang terdahulu, bahwa begitu banyak orang yang berjuang demi gengsi walau tak mampu akhirnya tersungkur pilu karena gengsinya tersebut semakin menjerumuskannya ke dalam jeratan kemiskinan dan beraneka ragam hutang yang disebabkan untuk membiayai gengsinya tersebut. Pada akhirnya golongan ketiga ini hanya akan menambah jumlah komunitas miskin lainnya. Dan lagi-lagi terkait mental, untuk golongan ketiga ini obatnya tak dapat dipungkiri adalah merevisi atau bahkan mendelete mental kesombongan dan kesenangan hidup dalam keberpura-puraan dan kesemuan.
Dari semua paparan di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa untuk mengatasi kemiskinan pada tiga golongan tersebut adalah dengan memperbaiki mental masing-masing individu. Dan kesemuanya itu merupakan peran pendidikan dalam membangun mental seseorang. Pendidikan disini tidak terbatas pada pendidikan formal di sekolah saja, namun juga pendidikan di lingkungan keluarga serta pemahaman dan pendalaman agama yang kuat. Diperlukan peran serta dan kesungguhan semua elemen di dalamnya, baik orang tua, guru, pendidik, dan masyarakat untuk dapat membentuk mental kerja keras, dan tidak meminta-minta. Pembentukan mental ini seharusnya sudah dilakukan sejak dini, sejak anak-anak masih berada dalam usia emasnya. Pada usia dini 0-6 tahun, otak berkembang sangat cepat hingga 80 persen. Pada usia tersebut otak menerima dan menyerap berbagai macam informasi, tidak melihat baik dan buruk. Itulah masa-masa yang dimana perkembangan fisik, mental maupun spiritual anak akan mulai terbentuk. Karena itu, banyak yang menyebut masa tersebut sebagai masa-masa emas anak (golden age). Di masa inilah sebaiknya sudah ditanamkan mental kerja keras dan tidak meminta-minta, misalnya dengan tidak langsung memberikan semua keinginan anak dengan mudah dan cuma-cuma, karena hal ini yang membuat sang anak untuk terbiasa meminta. Namun dengan mengajarkannya untuk berusaha terlebih dahulu dalam memenuhi keinginannya tersebut.
Sejak kecil juga sebaiknya anak diajarkan dengan teladan hidup Rasulullah, dalam hal ini untuk tidak meminta-meminta namun untuk senantiasa tertanam dalam diri anak untuk senantiasa memberi, sebagaimana hadits Rasulullah :
“Sesungguhnya meminta-minta itu sama dengan luka-luka yang dengan meminta-minta itu berarti seseorang melukai mukanya sendiri. Oleh karena itu, siapa mau silakan menetapkan luka itu pada mukanya, dan siapa mau silakan meninggalkan, kecuali meminta kepada sultan atau meminta untuk suatu urusan yang tidak didapat dengan jalan lain.” (HR Abu Daud dan Nasai)
Islam lebih mengajarkan bekerja daripada meminta-minta. Kata Rasulullah, “Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak.” (Mutafaq’alaih)
Mendidik anak di usia dini dengan mental kerja keras dan malu meminta-minta, serta gemar bersedekah  berarti mempersiapkan generasi tunas bangsa ini menjadi seorang pribadi yang kuat dalam menghadapi esok hari yang keras dan memiliki sejuta problematika yang tentu berbeda dengan problematika hari ini. Hasilnya tentu tidak dapat instan kita rasakan hari ini. Butuh waktu dan proses yang panjang untuk memanen hasilnya. Namun itulah cara yang dikira efektif mengatasi berbagai problematika, satu diantaranya kemiskinan yang melanda. Sulit rasanya mengubah generasi atas yang sudah ter setting sekian lama dengan berbagai mental keliru. Belajar dari pengalaman Negara tetangga kita, yaitu Singapura yang dalam memabangun bangsanya, pertama-tama mereka membenahi pendidikan anak usia dini, semisal PAUD dan TK, untuk membangun karakter anak-anak bangsanya sejak dini. Dan hasilnya bisa kita lihat sekarang bagaimana mental anak-anak bangsanya dalam membangun negaranya.
Begitu pula untuk mengentaskan kemiskinan di Pontianak Kota Bersinar ini, Pendidikan merupakan pintu gerbang untuk mengeluarkan kita dari kemiskinan dan para orang tua serta guru berada pada garda terdepan pendidikan tersebut. Kita didik generasi-generasi tunas kita menjadi anak-anak yang berakhlak baik, ulet serta kerja keras, dan kita tumbuhkan rasa malu untu meminta-minta serta gemar untuk memberi dan bersedekah. Dengan menghapus keinginan meminta-minta pada diri anak, kemudian kita tumbuhkan rasa kerja keras maka diharapkan akan didapat generasi-generasi tangguh di masa mendatang untuk memperbaiki wajah kota bersinar ini. Tidak ada kata mustahil untuk mengubah kemiskinan ini jika hari ini kita segera berbenah dan mulai mempraktekkannya, namun akan menjadi mustahil jika kita terus membiarkan generasi tunas kita terlena oleh didikan keliru. Maka bergeraklah membuat perubahan dan segera mendidik generasi tunas kita dengan sejuta karakter baik dan keteladanan ala RasulNya.  Sehingga diharapkan, 20 tahun kemudian sejak hari ini, kita telah melihat kemiskinan sebagai barang langka yang tak mudah ditemui di jalanan, sehingga dapat dikatakan kita telah berhasil memusiumkan kemiskinan. Dan semoga dengan kesungguhan kita hari ini, hari itu pun akan tiba, hari dimana ketika “kemiskinan telah terpajang di museum akibat kelangkaannya”. Amin .




Pontianak,20 Oktober 2012
 fa  azzahra

Rabu, Oktober 31, 2012

Ada Apa Denganmu,fa !


Ini bukan mau bicarain lagu nya Peterpan yang sempat nge top tingkat Asia di taun 2004-an silamm,,, yaa,, fa masih kelas 3 SMP waktu ituuu,,, masih ABG imut2 dg jilbab bulat nya, dengan polosnya begitu terkesima dengan cool nya si Ariel, n ga tau kenapa di mata fa wakti itu Ariel itu guantenggg bgt, lebih ganteng daripada Indra Brugman , Tao Ming Tse (maaf xlo salah eja) , sampai si Justin Timberlake ajaaa lewatttt,,,,
waaaa
ganteng sekali Ariel di mata saiiaa waktu itu yaa,, sampai poster nya tertempel dalam ukuran jumbo di dinding kamar saiiaaa,,,
Cut Cut Cut
kenapaaa jadiiii ngomonginnn pria-pria guantengg siee
udahan lahhh
topik kalii ini bukan itu
bukann buanggettt malahhh,,,,


oke
ada apa dengan fa
beberapa bulan ini dalam kondisi menyedihkan
nulis skripsi ga bisaaa
bukannya mau sok ideali gimana
tapi saya ga mau plagiat asal jiplak sana jiplak sini ajaa buat skripsiii
sayaa benar2 pingin menulis dengan kesungguhan hati
yaaa
jujur slama kuliah, ngerjain tugas kuliah dll kadang yaa sering juga plagiattt
tp ini skripsiii
xlo mw asal comot sana sini, di rangkum edat edit dkit
sim salabim kan
tapikan ga mungkin saya buat skripsi kyak gtu
beneran baca2
termenung lama
coba nulis
kacau tulisan saya
ya Allah
dibiarkan
3 bulan ga k kampus
mau jadi apa saya

dankemarin
mulai banyak yang nanya,
kapan fa wisuda
aaaaa
mbah udah tua
mama jugaa udah nanyaaaa
ayah buatt bising
aaaaaa
ayoo faa
bangkitttt
dan benarrrrr
saya haruss maksainnn dirii
ayooooo nulissss
ketak ketikkkk fa
semangatttt donkkk anakk mudaaaaa
maluuuu ama tetanggaaaa
kemudiannnn nagiss di pojokann kamarrrr
haaaaa

"Saat toga bertahta" , mimpi wisuda season 1.

Toga
oke
apa itu toga???
apaaaa??? siapaaa yang ga tau apa itu toga????
sinii datang samaa sayaaa,,,,,,
sama2 bantuin saya nyarii toga
apaaa
ngaca donk fa
skripsi malu2in udah pede teriak2 ngidam pkai toga
heh
oke
sekian prolog gajelas di atas
sekarang saya ingin menumpahkan (atau memuntahkan) segal rasa yang ada d jiwa
ciaaa
penulis gaje model apa saya ini
makin hari kalimat makin ga beraturan
ga jelas bin bikin ngantuk
what ever
saya mau lanjutkan
serius fa serius


Begini ceritanya
jreng jreng jreng
aaaaaaa
gaya menulis saya ga kayak gini
kenapa jadi alay, lebay, garing bin lemau iniiiii
ayooo fa


tiiiiiitttttttttttttttttt

oke back to topic awal


Bismillah
saat ini saya benar2 berada dalam masa-masa suram kehidupan saya
saya benar-benar kayak orang stresss ngurung diri di rumah, di kamar tepatnya,
cm ditemani gadget, 
yaaa
main hp doankk, main laptoppp
bolak balikk bukuu
sayaaa ga bisaaa nuliss skripsiii sayaa
ngetikk dlaptoppp bener2 ga bisaa
adaa apaaa fa
adaa apaaa
ga lamaa kemudiannnn trbaringggg
pusingg
ga lama meluk guling dan guling2 sambil nangis darah
ya Allah Ya Rabbi
kenapaaa sayaa kacauu beginiiiii
kadang2 kayakk orang stresss
nangiss ga tentuu arahhh
iyaa menangisi ketdakberdayaan sayaa yg kenapaaa jiwaa ini ga mau nulis2 
sayaa cambukkk diri saya berkali-kali
tetap ga mempannn
dannn
semua nya saya lakukan di kamarr sndiriann
tanpa suaraaa
ga bisaa inii
lama-lama saya bisa gilaaa
sumpahhh matiiii dmei Nama Tuhan saya tercinta, Allah Ya Rahman Ya Rahim
saya beneran ingin segera ke kampusss ketemu dosen saya tercinta utk konsultasi terkait desain saya
bicara tentang dosen pembimbing saya ini
di angkatan saya ada 20 orang
dan hampir smua nya mengaku takut, seram m dospemb saya ini
tapi saya ga tau
dari awal, saya udah jatuh cinta m nie dosen
ga tau kenapa saya sreg bgt
malah di matkul PPB kmrn saya mencantumkan nama nya sbg dospem pilihan
teman2 saya yg lain aja smpai mikir saya rada2 aneh
tapi kan smua ttg hati kan
saya ga tau kenapa saya bisa benar2 klik sma dospem ini
cinta nyaa mengalirr begituu ajaaa
dan ga tau kenapaa
walau beliau biasa marah m mahasiswa nya
meski kadang saya takutt xlo mau ketemu beliau
rasa cinta tu tetap membuncah
seolah ditancapkan begitu saja oleh Yang Kuasa
tapi saya tau saya salah
2 bulan saya hilang dari kampus
padahal dengan kebaikan beliau, di hari terakhir saya menghadap beliau, beliau udah baik bgt nasehatin saya utk nongol k kmpus tiap hari
eh bsok nya saya ga mnghadap
krn pda saat itu mw lebaran, n saya mendadak jadi babu xlo udah lebaran
trus abis lebaran saya gantiin guru ngajar slama 2 bulan
jadi lah saya ga muncul2 d kampus
wajar xlo kata teman2 saya dospemb saya murka pada saya n meminta saya membuat surat pengunduran diri dari bimbingan nya
Ya Allah
smoga beliau masih mw membimbing saya
saya mau ketemu beliau
besok, kamis 1 November 2012 smoga saya bisa bertemu beliau d kampus
smoga beliau memaafkan saya
msh mau membimbing saya
kalian ga akan tau betapaa saya mencintaii beliauuu
pernah saya bbm ke seorang teman ttg kenapaa diantaraa smua dosen yg ada, dospemb saya inii yg benar2 saya cintaa, teman saya hanya bilang pingin ketawa dengar kalimat saya, n bilang sayaaa makhluk aneh dari luar angkasaaa, 
inii tentang hati kawaannnn
hatiii sayaaa udahh trlanjurr cintaa
wlw nyatanya sayamembuat beliau ga respect lg dg saya krn kurang ajar  nya sayamenghilang dari pandangannya slamaa berbulan-bulann,
astaghfirullahal'adzim

dan smoga saya kembali normal
3 bulan ini saya abnormal kayak nya
guling2 ga jelas 
beneran kayak orang ga warasss

aaaaa
toga mana togaa
saya pingin wisuda
teringat mbah kakung saya yang memasuki usi 83 tahun
mbah pingin liat saya wisudaaa
saya haruss segera wisudaa
bangkittt fa
lanjutt kerjain desaiinn skripsi
kamu harus wisuda
dan buat keluarga bahagiaaa melihat saya wisudaaa


ayooo fa
bangunnnnnn

Minggu, Oktober 28, 2012

Awal Rindu Berujung Pilu


bercampur
menyatu
harap
suka
cita
rindu

baru saja sekelabat memandang
sekejab menyapa
tak lama berujung amarah


terisak
luruh
lara
berbaur
satu


kemudian hilang
tak berbayang
rekam jejak yang dinanti pun berujung pilu

berlalu

seka kristal lara
yang turun tak tercegah
slalu tak kuasa
kian luruh tak terarah
bagai peluit pengarah tuk menyerah
lantas mundur terarah

kucegah
kubantah
tak kan berpasrah

ku cabik rasa
ku koyak air mata


biarkan sampai salju abadi tiada pun
biar semua sedia kala
jangan tanya mengapa
jawabnya tak kan disana

sudah
sudahi
akhir
akhiri

payau
kemarau
maka merantau
dan dikau
tak terpantau
berlalu
kemudian bisu


Sabtu, Oktober 27, 2012

Rumit juga rupanya

kemana hati yang harusnya menemani
biar saja bila memang tiada
biar saja jika memang tak seharusnya ada

hanya jangan saja bila ku benar2 merasa tiada
dan mulai membiarkan suara lain yang hadir kembali
mengisi kosongnya detik yang berganti
seperti selama ini


ah
entah lah

ternyata rumit juga


ah, sirna juga ternyata

aku nyaris lupa bagaimana rupa tawa
karena luka trus menganga
tak henti menyapa
meski slalu ku jawab acuh tak bernada


dan dia benar tiada
menjauh hilang tanpa bersuara

ah
sudah biarkan saja
setidaknya hati tau siapa dia
yang selalu berucap rasa
ternyata sirna juga


dan lagu KD tempoe doeloe pun menggema
"Pergi sajaa cintaa muuu pergiiii
bilangg sajaaa pada semuaaa
biarr semuaa tauu adaa nyaa
dirii ku kinii sendiriii"


ah biar semua tlah qt ubah
tak jua jauh berubah
nyatanya lelah
pasrah
menyerah
kalah


berubah


#Gelap Larut penghujung Jadi

Jumat, Oktober 26, 2012

Seribu hari yang kupilih

kamu
satu hati yang tak henti menyapa
dulu
iya dulu

terekam kembali ucapmu
tetap menunggu tak terbatas waktu
tak berhenti rindu meski tak kan berujung
katamu
dulu

ah
kamu
yang slalu ada untukku
dulu

berapa lama kamu bertahan
satu tahun
dua tahun
ya
lima tahun

lima tahun saja
setelah itu pergi

kulepas dengan kening berkernyit

legakah aku saat tak ada lagi yang slalu mengikuti

ah
kamu
iya kamu


kamu yang slalu bilang
berhentilah
kemudian terimalah

ah tidak
aku terus  melangkah pergi
belum saat nya ucapku

kata kapan darimu
slalu ku jawab aku pun tak tau
yang kutau jalanku masih panjang
tak mau kuberhenti karena itu
aku masih mau melangkah

ah kamu
tiba-tiba datang kembali
setelah setahun pergi
dan kembali dengan hati yang tak sama lagi

ah kamu
hatimu telah terbolak balik

dan aku tertawa
lima tahun saja kamu mampu menunggu

dan aku terdiam saat kalimat dingin itu menggema

"biar kamu tahu, akhirnya kamu sendiri pun tak mampu melangkah lagi"

kemudian aku pun meraung
malu
bagaimana kamu tahu
setahun aku membisu
kukira kamu tak tahu

ah kamu
kembali mempertanyakan langkah kaki ku yang dulu pasti
dan menertawai langkah kaki ku yang tak terjadi

setidaknya aku tahu
kamu tak sungguh seperti katamu dulu
tak mungin orang yang mencinta kan tega melihat yg dicintainya tersungkur pilu

"biar kamu tahu, akhirnya kamu sendiri pun tak mampu melangkah lagi"
ulangmu lagi

ah kamu
bersembunyi dalam kata padahal memang sudah tak mencinta

"biar kamu tahu, akhirnya kamu sendiri pun tak mampu melangkah lagi"
sekali lagi kau ulangi

dan aku memilih menjauh
jika memang aku harus berhenti melangkah
itu bukan denganmu

ah kamu
biar kamu tahu
aku tahu kamu tak sungguh-sungguh

dan karena rasa itu terhunjam begitu saja
keliru kah aku
yang memilih langkah yang sejak dulu slalu ku bantah
bagaimana 1000 hari ku jalani padahal masih ada sejuta langkah yg ingin kubawa pergi
meraih mimpi
ah
kamu
salah menilai jika aku tak lagi kan melangkah
ini bukan tak terjadi
hanya memang terhenti
satu takdir yang tak dapat kuingkari

sudahlah
1000 hari pilihanku itu urusanku
Biar Tuhanku yang meng eksekusi
jangan lagi kau perkarakan pilihan ku dg kesungguhan kataku zaman dulu

jika dulu ku slalu berujar belum saatnya
bukan berarti kini ku pungkiri saat kupilih langkah meyongsong seribu hari
ini bukan pengkhianatn kata dan komitmen diri
ini lah penyempurnaan komitmen diri
meski harus tertangguh seribu hari

Semoga Allah meridhoi
semoga langkah kaki ini tak keliru
amin Ya Rabbi

Cukup, Aku Ingin Pulang

Tuhan
sang pemilik ragaku sepenuhnya
tak tergugat
tak ada yg kan menggugat fakta ini
Tuhan
sang pengendali jiwaku seutuhnya
percaya
teramat yakin tak terbantahkan


pada siapa lagi akan kukisahkan duri berkarat yang menyayat
entah bagaimana lagi kata yang kan ku tata saat semua bersyarat
bajuku memang lupa
menyelimuti, membungkus, menutup
hingga tak ingat lagi pada kesetiaan pada diri

kuingkari janji suci ku yang tlah kubisikkan dalam setiap memoriku
dulu kala belasan masih tersemat
iya dulu saat ku kira waktu kan slalu ramah menyapaku
dulu saat kuduga waktu sahabat karib yang seia sekata padaku

aku salah menaruh posisi sang waktu
tiap detiknya harusnya ku beri tanda hati-hati
karena sungguh melukai

ah percuma saja
baru kusadari setelah luka-luka kering itu terakumulasi dan menyatu padu membunuhku

Tuhan
Engkau yang tahu diriku seutuh nya
mereka secuil pun tidak
Tuhan
Aku ingin pulang
tapi aku takut Engkau tak mau menatapku
aku takut murkamu menyambutku
Tuhan
maaf diriku yang hina kembali mengeluh
tapi aku takut
Aku ingin pelukMu,
aku lelah dg semua palsu dan semu ini
Aku lelah sendiri Tuhan
Sungguh Aku ingin pulang
tapi bagaimana aku pulang
bekalku teramat jauh dari kata cukup
pun kunci rumah belum kupunya
Tuhan bagaimana
Aku ingin Engkau
Aku ingin kembali padamu saja


dan seketika aku paham
tentu aku kan terusir
bagaimana mungkin sang Raja pemilik jagat raya kan menerima gembel hina menjijikkan sepertiku
yang miskin lagi tak berpunya
Tapi Tuhan
Sang Raja tak tertandingi
dalam kehinaan
dalam ketakberpunyaan
dengan semua kerendahan hati seorang hamba sahaya
nyaris tak bernyawa
Cukuplah Engkau sebagai penolong hamba,  dan Engkau adalah sebaik2 penolong
Amin
Hanya Engkau Ya Rabbi
Hanya Engkau
Cukup Engkau


(fa, 26 Oktober 2012
ah
mimpi2 itu pun terhapus sudah
oktober tak benderang
suram
gelap
dan tak satupun terealisasi
merugi
celaka
ah
siapa yang tau
Cukup Engkau Ya Rabbi)

Sabtu, Oktober 20, 2012

Seminggu setelah kepergian Almarhumah Ais


Sasa,Fa,Ais, di senja sore di penghujung 2011

Seminggu setelah kepergian Almarhumah Ais LuphMom, menghadap Tuhan qt tercinta,,,,
ais mengajarkan kita untuk siap sedia selalu kala sang maut datang bertandang,

kala Izrail bertamu,
kita tak bisa tutup pintu,
dan berteriak belum siap,



sejuta kenangan n pelajaran berharga telah ais sampaikan pada kita,



sahabat sejati, yg slalu kita katakan mengerti luar dalam sisi diri yang menyelimuti segudang kepalsuan yg terlihat,
sahabat seutuhnya kala tak ada dusta yg kita tutupi ttg siapa diri kita seutuhnya,
tentu sahabat sesunggguhnya yg teruji oleh waktu dan tak kan mudah di dapat semudah membeli obat batuk di Toko Obat Roban Singkawang,,,, he


ya
terekam jelas dan berputar kembali dalam ingatan, di malam terakhir perjumpaan dengan sang calon sarjana sains ini,


betapa semua ini adalah takdir Tuhan, setengah mati setengah hidup qt kejar dunia, udah di depan mata hampir di genggaman pun, tak kan guna kala ajal terlebih dahulu menghampiri,


bukankah kita semua jg tlah tau dari dahulu kala, jauh sebelum seragam putih merah di kenakan, bahwa hiduplah seolah akan hidup seribu tahun lagi, namun siapkanlah bekal seolah bsok qt hijrah ke alam lainnya,
dunia tempat kaki kita berpijak detik ini persinggahan semata,


pelajaran buatku, buat kita,


berhentilah menggalau utk hal2 yang tlah dijamin Allah untukmu, Rezeki, Jodoh,Maut,,,,
tlah di pastikan
tugas kita
persiapan
bekal
dengan sebaik-baiknya,
insya Allah semoga
dan Ais,,,
kami pun kan segera menyusulmu suatu hari,,,
smoga saat itu tiba menjadi saat terindah paling dinanti,,,
perjumpaan dg sang pemilik jiwa raga
saat semua titipanNya dikembalikan seutuhnya,
dan kita bahagia menyapa sang malaikat seraya berujar,,inilah saat yang kudamba sepanjang masa,,, saat kembali pada Allah, Tuhanku tercinta,,,
aminn
semoga Ais bahagia di sana
di ampuni segala khilafn dosanya
dilipatgandakan pahalanya
aminn

Senin, Oktober 08, 2012

Kalimat Bijak ala fa (Edisi catatan lampau)


"Satu titik akhir yang hendak dituju tak akan pernah dicapai jika detik ini semua hanya sebatas mimpi yang bergentayangan di kepala tanpa gerakan nyata langkah pasti tersusun rencana rapi diiringi konsistensi tuk meraihnya" (Fa. Januari 2012)

"Big Dream"


Senin, September 24, 2012

PRP 2012


Pekan Raya Pendidikan 2012 BEM FKIP Untan
Menjadi Bagian Dari Rangkaian Dies Natalis Untan ke-53
“LKTI Tk.Nasional Dan Debat Pendidikan Tk.Provinsi
Bukti Nyata FKIP BISA!”


Penyelenggaraan Pekan Raya Pendidikan 2012 yang merupakan agenda tahunan BEM FKIP untan kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena PRP tahun  ini menjadi bagian dari Dies Natalis Universitas Tanjungpura Ke-53. Tentu banyak pro kontra serta  berbagai tanggapan khususnya dari mayarakat FKIP sendiri seputar bergabungnya PRP dengan Dies Natalis Untan. Banyak pihak yang mempertanyakan eksistensi BEM FKIP itu sendiri dalam penyelenggaraannya. Pihak yang kontra mengatakan bahwa kegiatan PRP seakan bukan kegiatan FKIP dan tak terdengar gaungnya sama sekali. Tentu pernyataan  tersebut adalah kekeliruan yang sangat perlu diluruskan.
Agenda Pekan Raya Pendidikan 2012 terdiri dari LKTI Tingkat Nasional dan Debat Pendidikan Tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Dua agenda dengan ruang lingkup/skala yang cukup besar yang  belum pernah diadakan oleh kampus orange tercinta di tahun-tahun sebelumnya. Dan hal yang perlu kita apresiasi bersama adalah bahwa kegiatan PRP 2012 bisa menjadi rangkaian kegiatan Dies Natalis Untan, yang berarti kegiatan ini dianggap layak dan berkualifikasi untuk menjadi rangkaian kegiatan sebesar Dies Natalis Untan. Dan disinilah sinergi antara kegiatan Fakultas dan Universitas.
Menanggapi komentar miring beberapa orang tentang kurang terdengarnya gaung kegiatan PRP, hal ini juga perlu kita klarifikasi bersama. Bahwa publikasi kegiatan PRP baik itu untuk LKTI dan Debat Pendidikan telah dilakukan semaksimal mungkin dengan mengoptimalkan berbagai media, baik berupa surat, pamphlet, baliho, sms, jejaring social, spanduk,dll. Semuanya bertujuan untuk mengekspos kegiatan FKIP ke pihak eksternal. Pihak panitia dan BEM FKIP telah berusaha menyebarkan info kegiatan baik di internal FKIP, dan pihak eksternal yang mencakup universitas-universitas yang ada di Kalbar dan Universitas Se-Indonesia lewat link IMAKIPSI (Ikatan Mahasiswa Keguruan Ilmu Pendidikan Seluruh Indonesia).
Tentu hal yang sangat disayangkan jika agenda yang menasional ini dikerdilkan oleh kurang peka dan kurang pedulinya masyarakat FKIP itu sendiri terhadap kegiatan kampusnya. Jika diluar sana kegiatan PRP 2012  ini begitu luar biasa di telinga mahasiswa-mahasiswa kampus lain, alangkah sedihnya jika kita sendiri keluarga besar FKIP yang mengecilkan kegiatan yang kita miliki. Semuanya menjadi bahan evaluasi kita bersama, untuk dapat membesarkan kegiatan kita karena agenda PRP bukanlah agenda milik panitia PRP atau BEM FKIP semata, namun ini adalah agenda kita bersama yaitu agenda keluarga besar mahasiswa FKIP .
Dan pada akhirnya, sejuta kendala yang menerpa kepanitiaan di masa awal pembentukan dan sepanjang perjalanan pelaksanaan kegiatan dapat teratasi dengan cukup baik berkat bantuan dan kerjasama berbagai pihak yang mengantarkan suksesnya penyelenggaraan PRP 2012 . LKTI Tingkat Nasional yang diikuti oleh peserta dari berbagai utusan universitas setanah air, didapat 3 finalis terbaik yang berhak mempresentasikan karya ilmiahnya dihadapan para juri yang terdiri dari Dr.Leo Sutrisno, Tulus Junanto,ST,M.Pd,M.Si, dan Gusti Deky Junihadi,S.Pd. Berdasarkan penilaian juri didapat pemenang LKTI sebagai berikut:
1.      Juara I dari Universitas Brawijaya Malang
2.      Juara II dari Universitas Negeri Yogyakarta
3.      Juara III dari Universitas Udayana Denpasar, Bali.
Dan untuk Debat Pendidikan Se-Kalimantan Barat, yang diikuti oleh 16 tim utusan dari Hima/UKM FKIP, Fakultas se-Unjtan, dan berbagai universitas Se-Kalbar didapat 3 pemenagnya yaitu:
  1. Juara I dari HIMDIKA FKIP Untan
  2. Juara II dari ESA FKIP Untan
  3. Juara III dari HMPF FKIP Untan
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Rektor Universitas Tanjungpura, Dekan FKIP Untan, Pembantu Dekan III FKIP Untan, panitia Dies Natalis Untan ke-53, sponsor, dan semua pihak  yang telah memberikan dukungan moril dan materil yang memotivasi kami kala api semangat itu nyaris padam. Semoga apa yang telah berlalu tak sekedar numpang lewat dalam catatan sejarah kegiatan mahasiswa FKIP Untan. Semoga tinta emas yang telah coba kami tuliskan dapat membangkitkan kembali eksistensi kegiatan mahasiswa yang bertujuan untuk mengasah kemampuan kritis, cerdas,ilmiah, dan beretika di kalangan mahasiswa . Semoga di kegiatan PRP di tahun mendatang dapat semakin mewarnai kecemerlangan kampus ini. Amin (fa)
Hidup Mahasiswa!





Nangka Jaya Selalu Berjaya*


Nangka Jaya Selalu Berjaya*
Oleh: Siti Fatimah f05108021
Menteri pendidikan bem fkip untan 2011/2012
(Di terbitkan dalam BULETIN PENDIDIKAN (BULPEN) FKIP UNTAN EDISI V 2012)

Di balik semua aneka derita yang terhampar menyapa
Ada seni jiwa yang luar biasa menggugah rasa
Tentang mereka
Yang tetap melangkah di atas medan yang tak biasa
Tentang mereka yang tetap bersuka cita dengan segala yang ada
Tentang mereka
Yang tak henti tertawa menghadapi semua yang menyiksa
Dan karena mereka
Aku belajar dan menyadari
Betapa semua ini lebih dari luar biasa
Dan karenanya
Syukur tak terkira kupanjatkan pada Yang Maha Kuasa
Goresan takdir yang membawaku melangkah
Mengukir kisah di tanah nun jauh di sana
Aku siap kembali
Tentu dengan jiwa yang lebih kuat lagi (Fa.2012)


Bercerita tentang pengalaman, suka duka, dan sejuta kisah seputar KKN 2012 (Kuliah Kerja Nyata) FKIP Untan, tentu banyak hal yang membekas dan terukir jelas dalam memori tiap mahasiswa yang telah menjalani KKN tersebut. Pada tulisan ini saya mewakili mahasiswa KKN 2012 akan sedikit berbagi kisah yang semoga tak sekedar menjadi nostalgia semata untuk kita semua .
Mendapat penempatan lokasi KKN di desa Nangka tentu tak pernah terbayangkan sebelumnya. Kondisi geografis yang jauh dari pusat Kecamatan dengan sinyal hp yang terbatas dan nyaris tidak ada tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani KKN.  Rutinitas harian yang dijalani selama hampir dua bulan yang berbeda jauh dengan di kota tempat biasa berada cukup membuat raga tak kuasa tuk bertahan terlalu lama di desa ini, semakin menguatkan keinginan hati tuk segera kembali ke kota dan menjalani hari-hari seperti sedia kala. Ya, itulah sekilas perasaan yang menghantui jiwa saat pertama berada di desa ini. Seperti kata pepatah “Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau”. Begitu pun awalnya perasaan saya yang mendengar kisah dari beberapa teman yang mendapat penempatan lokasi KKN di pusat kota/kecamatan, dengan sinyal operator seluler yang melimpah, kondisi rumah/camp yang nyaman dengan fasilitas yang memadai, yang tentu berbeda 180 ° dengan kondisi saya.
Namun semua rasa tak mengenakkan itu hanya terjadi di awal kedatangan. Memasuki minggu kedua hingga waktu terakhir KKN, kecintaan terhadap desa ini semakin membuncah. Keramahan penduduk desa yang luar biasa, keindahan dan kesejukan alam khas pedesaan, air jernih yang mengalir dari pegunungan, dan semua keindahan yang tak akan mudah dijumpai di perkotaan, menyatu berpadu dalam dada. Seketika semua rasa tak biasa yang dirasa di awal berganti menjadi rasa luar biasa bahagia bisa menjadi bagian dari masyarakat Desa Nangka.
Semangat para peserta didik, baik itu siswa SD maupun SMP yang berada di desa Nangka menjadi motivasi dan inspirasi tersendiri untuk para calon guru, betapa sesungguhnya pengabdian menjadi seorang pendidik seharusnya tidak dibatasi daerah dan dihalangi terjalnya kondisi geografis yang membentang. Ya, untuk saya dan semua calon guru yang sebentar lagi akan mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sudah selayaknyalah untuk siap ditempatkan untuk mengajar di daerah mana saja, tanpa harus “bertumpuk” di kota. Karena masih banyak daerah yang kekurangan tenaga guru. Ketakutan untuk mengajar di daerah terpencil harus terkikis dan perlahan hilang berganti menjadi kesiapan untuk mengabdikan diri di daerah-daerah terpencil. Karena mereka yang berada di desa nun jauh di sana dan mereka yang berada di kota, sesungguhnya mempunyai hak menerima pendidikan yang sama. Mungkin berat awalnya, untuk berpisah jauh dari keluarga tercinta. Tapi kebahagiaan dan panggilan jiwa seorang guru yang akan membuat semuanya terasa bermakna.
Desa nangka dan semua tentangnya, yang menyadarkan saya bahwa menjadi guru adalah seni jiwa tersendiri. Berjuta pelajaran dan pengalaman berharga yang saya bawa pulang untuk menjadi penyemangat menjalani sisa waktu menuju sarjana. Dan pada akhirnya tiba waktunya untuk mengaplikasikan ilmu yang tlah didapat di bangku kuliah dalam kehidupan nyata bermasyarakat. Melunasi janji kemerdekaan yang belum tutas”mencerdaskan kehidupan bangsa”. Tugas dan kewajiban kita sebagai putra putri terbaik bangsa untuk meminimalisir ketimpangan pendidikan yang dirasakan oleh peserta didik di daerah dan di kota. Sehingga, semoga kita tak lagi takut dan siap menjadi guru di daerah. Semoga dan semoga.

*Desa Nangka adalah satu diantara desa yang berada di Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat