Nangka Jaya Selalu Berjaya*
Oleh: Siti Fatimah f05108021
Menteri pendidikan bem fkip untan 2011/2012
(Di terbitkan dalam BULETIN PENDIDIKAN (BULPEN) FKIP UNTAN EDISI V 2012)
Di balik semua
aneka derita yang terhampar menyapa
Ada seni jiwa
yang luar biasa menggugah rasa
Tentang mereka
Yang tetap
melangkah di atas medan yang tak biasa
Tentang mereka
yang tetap bersuka cita dengan segala yang ada
Tentang mereka
Yang tak henti
tertawa menghadapi semua yang menyiksa
Dan karena
mereka
Aku belajar
dan menyadari
Betapa semua
ini lebih dari luar biasa
Dan karenanya
Syukur tak
terkira kupanjatkan pada Yang Maha Kuasa
Goresan takdir
yang membawaku melangkah
Mengukir kisah
di tanah nun jauh di sana
Aku siap
kembali
Tentu dengan
jiwa yang lebih kuat lagi (Fa.2012)
Bercerita tentang
pengalaman, suka duka, dan sejuta kisah seputar KKN 2012 (Kuliah Kerja Nyata)
FKIP Untan, tentu banyak hal yang membekas dan terukir jelas dalam memori tiap
mahasiswa yang telah menjalani KKN tersebut. Pada tulisan ini saya mewakili
mahasiswa KKN 2012 akan sedikit berbagi kisah yang semoga tak sekedar menjadi
nostalgia semata untuk kita semua .
Mendapat penempatan
lokasi KKN di desa Nangka tentu tak pernah terbayangkan sebelumnya. Kondisi
geografis yang jauh dari pusat Kecamatan dengan sinyal hp yang terbatas dan
nyaris tidak ada tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani KKN. Rutinitas harian yang dijalani selama hampir
dua bulan yang berbeda jauh dengan di kota tempat biasa berada cukup membuat
raga tak kuasa tuk bertahan terlalu lama di desa ini, semakin menguatkan
keinginan hati tuk segera kembali ke kota dan menjalani hari-hari seperti sedia
kala. Ya, itulah sekilas perasaan yang menghantui jiwa saat pertama berada di
desa ini. Seperti kata pepatah “Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau”.
Begitu pun awalnya perasaan saya yang mendengar kisah dari beberapa teman yang
mendapat penempatan lokasi KKN di pusat kota/kecamatan, dengan sinyal operator
seluler yang melimpah, kondisi rumah/camp yang nyaman dengan fasilitas yang
memadai, yang tentu berbeda 180 ° dengan kondisi saya.
Namun semua rasa tak
mengenakkan itu hanya terjadi di awal kedatangan. Memasuki minggu kedua hingga
waktu terakhir KKN, kecintaan terhadap desa ini semakin membuncah. Keramahan
penduduk desa yang luar biasa, keindahan dan kesejukan alam khas pedesaan, air
jernih yang mengalir dari pegunungan, dan semua keindahan yang tak akan mudah
dijumpai di perkotaan, menyatu berpadu dalam dada. Seketika semua rasa tak
biasa yang dirasa di awal berganti menjadi rasa luar biasa bahagia bisa menjadi
bagian dari masyarakat Desa Nangka.
Semangat para peserta
didik, baik itu siswa SD maupun SMP yang berada di desa Nangka menjadi motivasi
dan inspirasi tersendiri untuk para calon guru, betapa sesungguhnya pengabdian
menjadi seorang pendidik seharusnya tidak dibatasi daerah dan dihalangi
terjalnya kondisi geografis yang membentang. Ya, untuk saya dan semua calon
guru yang sebentar lagi akan mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa, sudah selayaknyalah untuk siap ditempatkan untuk mengajar di
daerah mana saja, tanpa harus “bertumpuk” di kota. Karena masih banyak daerah
yang kekurangan tenaga guru. Ketakutan untuk mengajar di daerah terpencil harus
terkikis dan perlahan hilang berganti menjadi kesiapan untuk mengabdikan diri
di daerah-daerah terpencil. Karena mereka yang berada di desa nun jauh di sana
dan mereka yang berada di kota, sesungguhnya mempunyai hak menerima pendidikan
yang sama. Mungkin berat awalnya, untuk berpisah jauh dari keluarga tercinta.
Tapi kebahagiaan dan panggilan jiwa seorang guru yang akan membuat semuanya
terasa bermakna.
Desa nangka dan semua
tentangnya, yang menyadarkan saya bahwa menjadi guru adalah seni jiwa
tersendiri. Berjuta pelajaran dan pengalaman berharga yang saya bawa pulang
untuk menjadi penyemangat menjalani sisa waktu menuju sarjana. Dan pada akhirnya
tiba waktunya untuk mengaplikasikan ilmu yang tlah didapat di bangku kuliah
dalam kehidupan nyata bermasyarakat. Melunasi janji kemerdekaan yang belum
tutas”mencerdaskan kehidupan bangsa”. Tugas dan kewajiban kita sebagai putra putri
terbaik bangsa untuk meminimalisir ketimpangan pendidikan yang dirasakan oleh
peserta didik di daerah dan di kota. Sehingga, semoga kita tak lagi takut dan
siap menjadi guru di daerah. Semoga dan semoga.
*Desa Nangka adalah satu diantara
desa yang berada di Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan
Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar