Senin, September 24, 2012

Nangka Jaya Selalu Berjaya*


Nangka Jaya Selalu Berjaya*
Oleh: Siti Fatimah f05108021
Menteri pendidikan bem fkip untan 2011/2012
(Di terbitkan dalam BULETIN PENDIDIKAN (BULPEN) FKIP UNTAN EDISI V 2012)

Di balik semua aneka derita yang terhampar menyapa
Ada seni jiwa yang luar biasa menggugah rasa
Tentang mereka
Yang tetap melangkah di atas medan yang tak biasa
Tentang mereka yang tetap bersuka cita dengan segala yang ada
Tentang mereka
Yang tak henti tertawa menghadapi semua yang menyiksa
Dan karena mereka
Aku belajar dan menyadari
Betapa semua ini lebih dari luar biasa
Dan karenanya
Syukur tak terkira kupanjatkan pada Yang Maha Kuasa
Goresan takdir yang membawaku melangkah
Mengukir kisah di tanah nun jauh di sana
Aku siap kembali
Tentu dengan jiwa yang lebih kuat lagi (Fa.2012)


Bercerita tentang pengalaman, suka duka, dan sejuta kisah seputar KKN 2012 (Kuliah Kerja Nyata) FKIP Untan, tentu banyak hal yang membekas dan terukir jelas dalam memori tiap mahasiswa yang telah menjalani KKN tersebut. Pada tulisan ini saya mewakili mahasiswa KKN 2012 akan sedikit berbagi kisah yang semoga tak sekedar menjadi nostalgia semata untuk kita semua .
Mendapat penempatan lokasi KKN di desa Nangka tentu tak pernah terbayangkan sebelumnya. Kondisi geografis yang jauh dari pusat Kecamatan dengan sinyal hp yang terbatas dan nyaris tidak ada tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menjalani KKN.  Rutinitas harian yang dijalani selama hampir dua bulan yang berbeda jauh dengan di kota tempat biasa berada cukup membuat raga tak kuasa tuk bertahan terlalu lama di desa ini, semakin menguatkan keinginan hati tuk segera kembali ke kota dan menjalani hari-hari seperti sedia kala. Ya, itulah sekilas perasaan yang menghantui jiwa saat pertama berada di desa ini. Seperti kata pepatah “Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau”. Begitu pun awalnya perasaan saya yang mendengar kisah dari beberapa teman yang mendapat penempatan lokasi KKN di pusat kota/kecamatan, dengan sinyal operator seluler yang melimpah, kondisi rumah/camp yang nyaman dengan fasilitas yang memadai, yang tentu berbeda 180 ° dengan kondisi saya.
Namun semua rasa tak mengenakkan itu hanya terjadi di awal kedatangan. Memasuki minggu kedua hingga waktu terakhir KKN, kecintaan terhadap desa ini semakin membuncah. Keramahan penduduk desa yang luar biasa, keindahan dan kesejukan alam khas pedesaan, air jernih yang mengalir dari pegunungan, dan semua keindahan yang tak akan mudah dijumpai di perkotaan, menyatu berpadu dalam dada. Seketika semua rasa tak biasa yang dirasa di awal berganti menjadi rasa luar biasa bahagia bisa menjadi bagian dari masyarakat Desa Nangka.
Semangat para peserta didik, baik itu siswa SD maupun SMP yang berada di desa Nangka menjadi motivasi dan inspirasi tersendiri untuk para calon guru, betapa sesungguhnya pengabdian menjadi seorang pendidik seharusnya tidak dibatasi daerah dan dihalangi terjalnya kondisi geografis yang membentang. Ya, untuk saya dan semua calon guru yang sebentar lagi akan mendedikasikan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sudah selayaknyalah untuk siap ditempatkan untuk mengajar di daerah mana saja, tanpa harus “bertumpuk” di kota. Karena masih banyak daerah yang kekurangan tenaga guru. Ketakutan untuk mengajar di daerah terpencil harus terkikis dan perlahan hilang berganti menjadi kesiapan untuk mengabdikan diri di daerah-daerah terpencil. Karena mereka yang berada di desa nun jauh di sana dan mereka yang berada di kota, sesungguhnya mempunyai hak menerima pendidikan yang sama. Mungkin berat awalnya, untuk berpisah jauh dari keluarga tercinta. Tapi kebahagiaan dan panggilan jiwa seorang guru yang akan membuat semuanya terasa bermakna.
Desa nangka dan semua tentangnya, yang menyadarkan saya bahwa menjadi guru adalah seni jiwa tersendiri. Berjuta pelajaran dan pengalaman berharga yang saya bawa pulang untuk menjadi penyemangat menjalani sisa waktu menuju sarjana. Dan pada akhirnya tiba waktunya untuk mengaplikasikan ilmu yang tlah didapat di bangku kuliah dalam kehidupan nyata bermasyarakat. Melunasi janji kemerdekaan yang belum tutas”mencerdaskan kehidupan bangsa”. Tugas dan kewajiban kita sebagai putra putri terbaik bangsa untuk meminimalisir ketimpangan pendidikan yang dirasakan oleh peserta didik di daerah dan di kota. Sehingga, semoga kita tak lagi takut dan siap menjadi guru di daerah. Semoga dan semoga.

*Desa Nangka adalah satu diantara desa yang berada di Kecamatan Menjalin Kabupaten Landak Provinsi Kalimantan Barat

Tidak ada komentar: