Senin, Desember 08, 2014

Casing tak ber nurani



Bukankah kita telah melewati dimensi waktu berbeda sepanjang perjalanan langkah ketika hati kita saling menggenggam?

Bukankah kita telah menyadari goda sesat yang sempat menyapa dan menggores luka itu hanya setan-setan berwujud manusia yang memaksa anggun padahal busuk?

Bukankah kita telah berhasil lepas dari jaring-jaring pengkhianat yang menyusup dalam ikatan kisah kita?

Lantas buat apa lagi hati menyesak kala mengingat godam yang meleburkan segala kesetiaan kisah pertama dan utama kita, kesetiaan yang terenggut karena tergelincirnya kesetiaan sesaat , untuk sedikit melirik pada casing tak bernurani.

Tak perlulah ragu berkabung takut menyelimuti perasaan yang sudah sedemikian rupa kita tata.

Karena entah itu benar manusia atau hanya berwujud manusia, yang sedemikian tak ber nurani menyusup, menggorogoti , menusuk, merusak, dan lupa darimana bisa bersama  dalam satu wadah.

Maafkanlah si  casing tak bernurani, agar kita tak terjangkiti virus tak bernurani.

Tidak ada komentar: