Dunia oh dunia
Hujan pun menangis
Cinta matiku tlah pergi
Maaf aku
Maaf
Ku yang tak pahami semua inginmu
Maaf aku
Maaf
Yang slalu berbeda denganmu
Maaf aku
Maaf
Ku yg slalu bilang tidak di saat "saudara2" qt slalu bilang iya pada semua keputusan brilian mu
Samuderaaaa
Tak akan cukup
Tuliskan inginmu
Kau turuti nafsu duniamu
Maaf aku
Maaf
Ku yang slalu marah denganmu dihadapan "saudara2" kita
Hanya karena kita tak bisa bilang siapa kita berdua
Maaf aku
Maaf
Ku slalu manyun, sinis, penuh kritik padamu di hadapan "saudara2" kita
Hanya karena aku tak ingin kamu besar kepala dengan puja sanjung mereka
Oooo duniaaaa
Langit pun teriris
Cinta pertama ku tlah mati
Maaf aku
Maaf
Yang tak bisa bersikap "manis" penuh "cinta" padamu
Maaf aku
Maaf
Terlalu banyak kurangku
Hingga buatmu mencari kenyamanan pada dirinya
Maaf aku
Berjuta khilafku
Hingga engkau mencari labuhan lain tempat berteduh
Maaf aku
Maaf
Bertabur prasangka ku
Dan buatmu benar2 jatuhkan hati padanya
Dunia oh dunia
Laut pun mengering
permata hati berlian jiwaku berbisa
Maaf aku
Maaf
Kutinggalkan "rumah hijau" kita enam bulan yang lalu
Agar kita tak harus slalu bertemu dan bermayun ria dihadapan para adinda
Maaf aku
Maaf
Logika ku salah menerka
Ku pikir pergi ku yg terbaik
Ternyata sepeninggalku entah kamu menggodanya atau digodanya atau xan saling menggoda aku pun tak tau
Maaf aku
Maaf
Tak sperti mereka yg penuh puja sanjung anggukan kepala padamu
Bagaimana lah lagi caraku tunjukkan salah khilafmu
Disaat berjuta orang hanya menunjukkan kesempurnaanmu.
Maaf aku
Maaf
Kembalilah kamu menjadi kamu sebelum tergelincir ke jurang hina ini
Sejuta kebaikanmu teramat sayang luntur hanya karena wanita.
Maaf aku.
Maaf.
Hujan pun menangis
Cinta matiku tlah pergi
Maaf aku
Maaf
Ku yang tak pahami semua inginmu
Maaf aku
Maaf
Yang slalu berbeda denganmu
Maaf aku
Maaf
Ku yg slalu bilang tidak di saat "saudara2" qt slalu bilang iya pada semua keputusan brilian mu
Samuderaaaa
Tak akan cukup
Tuliskan inginmu
Kau turuti nafsu duniamu
Maaf aku
Maaf
Ku yang slalu marah denganmu dihadapan "saudara2" kita
Hanya karena kita tak bisa bilang siapa kita berdua
Maaf aku
Maaf
Ku slalu manyun, sinis, penuh kritik padamu di hadapan "saudara2" kita
Hanya karena aku tak ingin kamu besar kepala dengan puja sanjung mereka
Oooo duniaaaa
Langit pun teriris
Cinta pertama ku tlah mati
Maaf aku
Maaf
Yang tak bisa bersikap "manis" penuh "cinta" padamu
Maaf aku
Maaf
Terlalu banyak kurangku
Hingga buatmu mencari kenyamanan pada dirinya
Maaf aku
Berjuta khilafku
Hingga engkau mencari labuhan lain tempat berteduh
Maaf aku
Maaf
Bertabur prasangka ku
Dan buatmu benar2 jatuhkan hati padanya
Dunia oh dunia
Laut pun mengering
permata hati berlian jiwaku berbisa
Maaf aku
Maaf
Kutinggalkan "rumah hijau" kita enam bulan yang lalu
Agar kita tak harus slalu bertemu dan bermayun ria dihadapan para adinda
Maaf aku
Maaf
Logika ku salah menerka
Ku pikir pergi ku yg terbaik
Ternyata sepeninggalku entah kamu menggodanya atau digodanya atau xan saling menggoda aku pun tak tau
Maaf aku
Maaf
Tak sperti mereka yg penuh puja sanjung anggukan kepala padamu
Bagaimana lah lagi caraku tunjukkan salah khilafmu
Disaat berjuta orang hanya menunjukkan kesempurnaanmu.
Maaf aku
Maaf
Kembalilah kamu menjadi kamu sebelum tergelincir ke jurang hina ini
Sejuta kebaikanmu teramat sayang luntur hanya karena wanita.
Maaf aku.
Maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar