Jumat, April 14, 2017

puisi tak bernyawa jilid satu

Bukankah saya pernah berkata,
Tanpa dibubuhi retorika,
Betapa saya memerlukan jeda,
Bukan sekedar membersamai saya selama proses penyembuhan luka.

Bukankah kita sepakat mengetuk palu,
Agar tidak ada cerita yang diburu,
Perkara tunggu bukan mau salah satu,
ia nya kebijaksanaan menghindari aneka peluru yang tak henti menuju

*Puisi tak bernyawa jilid satu

Rabu, April 12, 2017

Berhenti misalnya

Awalnya kusangka ia,
Bunga-bunga remaja yang kan menjadi sang penyempurna,

Kusangka,
Sebuah lembaran tertunda kembali terbuka,
Kisah remaja yang dulu kuhiasi dengan semerbak sang kembang sepenuh rasa,

Ternyata,
ianya sekedar pelengkap rasa yang pernah ada,
benar kata mereka,
Perihal rasa bukan kuasa manusia,
Setiap jiwa bisa berusaha sedemikian rupa,
Tapi ketika rasa membuncah tak terkira namun sebelah,
Sebuah lembaran sudah saatnya di tutup kembali.

Skenario Sang Maha dengan terhalangnya aneka jumpa;
Semacam pertanda usai sudah segala asa yang sempat mengangkasa,
Berhenti dari sketsa rasa di usia belia.

Setelah mentari pagi dengan semburat jingga,
Harusnya tak lagi ada pipi merona hanya karena namanya menjadi tangga teratas viewer insta,
Semestinya tak lagi memuja sang rangga yang mempesona sejak remaja,
Selayaknya semua sebatas euforia rasa masa belia.

Tuhan selalu punya cara,
Keajaiban semesta memang tak mampu di terka,
Tapi ada usaha dan upaya yang seharusnya di terima.
Berhenti misalnya.







Cinta dan teman si Rangga

Atas gemuruh yang singgah,
Mari dibasuh dengan sudah,
Persiapkan kebugaran jiwa raga,
Meski esok hari tak ada kisah cinta rangga di bandara,
Mungkin bisa jadi petunjuk via temannya si rangga
😁😁😁

Senin, April 10, 2017

Tak sengaja

Hari ini kita bertemu kembali,
Tanpa rencana,
Tanpa di duga,
Dari seberang kulihat kita senada,
Warna yang seia,
tak tau apakah isi kepala turut sekata,

Sesudah ini hujan membasahi,
Kuharap ia nya kabar dari semesta bahwa kita di ridhoi.


Bagaimana

Bagaimana Tuhan kan memberimu satu,
Jika hatimu trus tak menentu.
Bagaimana Tuhan kan menuntunmu pada ia yang satu,
Jika kau masih berlari pada yang tak jua tentu.
Bagaimana Tuhan kan mengabulkan apa yang kau mau,
Kau sendiri tak tau siapa sebenarnya yang kau mau.
Berhentilah,fa!


Kamis, April 06, 2017

Smile lebih baek than tebejok,right?

Senyum mungkin tidak bisa menyelesaikan aneka problema yang menyapa seketika,
Tapi senyum bisa membuat kita menjalani aneka problema dengan lebih baik.

Akhirnyaaaa

Setelah sekian masa,
Akhirnya kedua mata bisa melihat sang arjuna tanpa sekedar bantuan media,
Nyata tak sekedar fatamorgana,
Lalu bagaimana selanjutnya?
Berkali hati meyakinkan kalimat pamungkas pelipur lara atas aneka tanda tanya yang tak henti menggema "biarkan keajaiban semesta yang bekerja,fa"

Jika memang ia, Ar Rahman pasti punya skenario terbaik mempersatukan.
Jika bukan ia, Ar Rahman pasti punya skenario terbaik agar ia menjadi pembelajaran.

Maju atau mundur?
Biar semesta yang bicara.

Laa hawla wa laa quwwata illa billah

Selasa, April 04, 2017

Tentang sabar meski gemetar

Hakikat tunggu sebenar tunggu

Mereka yang tetap menunggu tanpa tau siapa yang ditunggu mungkin benar-benar mempercayai hakikat tunggu sebenar tunggu.
Mungkin mata belum melihat,
Tapi jejak langkah yang kian mendekat jelas terdengar.
Dari mana?
Dari keyakinan penuh pada janji Rabb Nya.

Keajaiban Semesta

"Loh kenapa harus ditunda?"

"Sudah ada pria berprofesi mulia begitu apa lagi sih buat tanda tanya?"

Sampai ke pertanyaan sekaligus pernyataan paling nyelekit;

"Untung-untung berlian macam dia mau sama kamu,sok masih mikir!"

Tanpa tanda tanya kemudian dibubuhi tanda seru.

Semudah itu dunia mengangguk iya pada jubah,gelar,masa depan yang katanya tak perlu dipertanyakan;seolah profesi mulia hanya satu saja.

Sebagai manusia,
Anak gadis biasa yang jauh dari kata berpunya,
Nafsu di dada sempat berkata betapa bangga nya mendampingi pria berprofesi mulia yang katanya idaman mertua sejagad raya.
Tapi hati masih menunggu anggukan semesta,
Sampai getar membuat debar mengetuk ikrar.
Biarlah keajaiban semesta yang bekerja.
Kalimat pamungkasku menghadapi berbagai penekanan mereka.

Gusti,
Iyakah.

Sampai tak sampai

Apakah akan sampai sesuatu yang tak kunjung tergapai?


*pertanyaan seseorang yang perlu belajar makna tauhid lagi

Minggu, April 02, 2017

Debar di jalan yang benar.

Hari ini aku datang membawa kabar,
Debar itu sudah berada di jalan yang benar.
Tugas kita selanjutnya adalah tak gentar dalam sabar hingga Semesta merestui ikrar.