Rabu, November 26, 2008

MASA LALU TERTINGGAL

Pelajar Serbu GOR Bantilan

Borneo Tribune,

Puluhan pelajar menggunakan dua mobil pickup sekitar pukul 09.00 WIB Rabu (28/5) mendatangi GOR Bantilan Singkawang, mereka siap memberikan dukungan penuh kepada tiga kafilah Singkawang yang siap bertanding di cabang fahmil Qur’an.

Dengan tertib mereka memasuki gedung olah raga itu, disana telah menunggu wakil walikota Singkawang Edy R Yacoub dan ketua kafilah tuan rumah, Najib. Para pelajar itu pun mengambil posisi disebelah kanan pintu masuk tepatnya dibelakang dua orang pejabat itu. Tepuk tangan terus bergemuruh setiap kali kalifah Singkawang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan majelis hakim.

Pertarungan fahmil Qur’an Singkawang dan Kabupaten Pontianak memang cukup seru hingga akhir kabupaten Pontianak mampu mengungguli Singkawang dengan selisih hanya 25 point. Meski kalah, pelajar yang berasal dari dua sekolah, Ponpes Usuhuluddin dan MAN Model Singkawang tetap memberikan dukungannya,

“Meskipun kalah kami tetap dukung Singkawang.”jelas Sa’diah (16) yang diamini semua teman-temannya.

Mereka pun dengan tertib meninggalkan gedung olahraga kebanggan Singkawang dengan membawa asa yang tak kesampaian, meskipun begitu pelajar ini berharap banyak kafilah-kafilah yang lain dapat memberikan hasil yang terbaik untuk Singkawang. (Sugeng & Mujidi, Borneo Tribune)

Fahmil Qur’an Tuan Rumah Kandas Dipenyisihan

Borneo Tribune,

Meskipun terhenti di babak penyisihan cabang Fahmil Qura’an. Kafilah Kota Singkawang tetap berbangga hati, mereka mampu memberikan perlawanan yang akhirnya dikandaskan Kabupaten Pontianak. Kabupaten Pontianak sendiri memastikan diri ke final yang nantinya telah menunggu Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Melawi.

Dua hari berlangsung cabang fahmil Qur’an. GOR Bantilan tanpak sepi hanya pendukung kafilah bertanding memberikan dukungan. Namun Rabu (28/5) kafilah Kota Singkawang bertanding, GOR Bantilan nampak penuh, puluhan pelajar sengaja datang memberikan dukungan, antusias mereka jelas sekali, beberapi kali Singkawang mendapatkan point gemuruh tepuk tangan terdengar jelas. Sayang dukung yang diberikan belum mampu mengantarkan Singkawang ke final.

Ketua Kafilah Kota Singkawang, Najib bisa menerima kekalahan ini, menurutnya Singkawang telah maksimal meskipun hasilnya tak memuaskan. “Meski ini tak masuk final, enam cabang lainnya kita menepatkan kafila di final,”jelas Najib nyakin.

“Kita tetap optimis Singkawang bisa meraih juara, meski itu perlu perjuangan,”tuturnya. Dia juga berharap masyarakat Singkawang bisa memberikan doa restunya untuk kemenangan kafilah yang sedang bersaing saat ini.

Sri Wanti Islamiyah (17) salah satu peserta famil qur’an dari Singkawang mengaku sudah berjuang maksimal, namun soal yang diberikan diluar kemampuan mereka sehingga tak mampu menjawabnya. “Soal kebanyakan untuk anak kuliahan makanya kami susah jawabnya,”katanya. Meski tak masuk final mereka tetap mendapat sambutan hangat dari pendukungnya (Mujidi & Sugeng MulyonoBorneo Tribune)

Borneo Tribune,

Disela-sela kesibukannya, Wakil Walikota Singkawang, Edy R. Yacoub berkenan untuk meninjau langsung pelaksanaan penyisihan fahmil qur’an di GOR Bantilan Kota Singkawang. Edy juga memberikan support kepada seluruh peserta yang berlomba, tidak terkecuali untuk peserta yang berasal dari Kota Singkawang. Namun sayang, dalam penyisihan tersebut peserta Kota Singkawang gagal maju ke final dan harus mengakui keunggulan peserta lainnya.

Dalam penyisihan, Kota Singkawang bertemu dengan peserta dari kabupaten Ketapang dan Kabupaten Pontianak, yang kemudian dimenangkan oleh Kabupaten Pontianak dengan poin 675 point yang dikumpulkan. Kabupaten Pontianak maju kefinal yang aka digelar pada hari ini (Kamis, red). Menhadapi peserta dari Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, dan Kabupaten Melawi, yang telah lolos pada penyisihan group lainnya.

Walaupun Kota Singkawang kalah dalam fahmil qur’an tersebut, Edy saat ditemui merasa bangga dan puas atas upaya yang dilakukan oleh peserta Singkawang. hal ini dikarenakan mereka mampu menjawab soal-soal yang dilontarkan dewan hakim. Padahal soal tersebut mempunyai bobot soal yang cukup berat.

“Mereka sudah berbuat yang maksimal, mereka menunjukkan bisa menjawab sebagian soal yang dipertanyakan, untuk itu saya sangat bangga” kata Edy menegaskan.

Kekuatan para peserta dari Kabupaten lain juga diaku salah seorang fahmil quar’an dari Kota Singkawang. Namun mereka tidak berputus asa, karena usaha yang mereka lakukan telah begitu maksimal. (Mujidi, Borneo Tribune)



To: ukhtifillah

dont be sad

hari esok kan masih ad...........










Tidak ada komentar: