Sabtu, Maret 14, 2009

sahabat


Sahabat.............
engkau begitu dekat........
engkau begitu hangat.......
walau kini qt tersengat............
oleh rintangan yg tak terlihat........




Fa tulis ini ketika fa mulai merasa bahwa sahabat itu bkn skedar tmn yg hanya bisa menemani utuk berhura-hura,bersuka cita,bersenang ria......dsb......
Tetapi sahabat sejati itu adalah orang yg mengingatkan qt ketika qt salah melangkah....
menuntun qt kmbali jika qt tersesat......
mengerti qt tnpa harus always negative thingking........
banyk orang yg hadir dalam setiap generasi kehidupnku........
sahaabat masa kecilku......
sahabat SD ku......
ketikaa fa MTs.......
sewaktu MA.....
dan kini ketika kuliah...............

banyk hal terukir
kadang mulus,berliku,berkelok,curam..............
namun semua adalah proses seleksi alam........
yg ttp bertahan....... mampu beradaptasi dg smua perubahan cuaca,predator..........
itulah sahabat sejati...........

ketika persahabatan seakan berevolusi..........
itu bknlah evolusi.........
ttp hya skedar metamorfosis.......
mnuju kdewasaan...................


(especially to my friends......may our friendship tak lekang dimakan rayap2 waktu)






Jumat, Maret 13, 2009

Qur'anku petunjukku

sejak kecil......
bahkan sebelum fa duduk di bangku sekolah dasar........................

Qur'an sll menemani setiap langkah pikiranku....................

tp kini................

kurang lebih setelah 7 bulan mengecap bangku kuliah...................

fa terlalu jauh darinya..............

jangankan mw nambah hpalan.....................

rutinitas,intensitas bersentuhan dgnya pun smakin berkurang.....................

sblum fa terlalu jauh darinya.......................

fa ingin kmbali meniti jalan yg slama ini terlewatkan......................

thanks to ukhti Sri................
akhi Sandi..................
( malu nie fa m xan...... fa kok bisa gini y.......)

kehadiran xan kmbali.............

mengingatkan fa utk segera kmbali.......................

krena tujuan hidup sejati...............

adalah mengharap Ridho Ilahi..........

Ya Rabb

Sungguh hamba menata iman hamba kembali..........

rindu ini tak terperi padamu Ya Ilahi...................

suntuk,tugas numpuk,masalah nimbrung,nyemplung aja.....


huhhhhhhh

hemmmmphhhhhhhh


pas fa lgi semangat2 membwt perubahan bwt diri fa sndri..........................

eh ad aj rintangan,halangan,badai yg meruntuhkan niat tulus nan suci fa..............................

hiks..........................


males bgt........................



sebeeeeeeeeeeeeeelllllllllllllllllll.............................


pokokna mulai bulan depan gak boleh jyak ginie lagi...................................

fa need change.............................

lelah hati bgt nie..........................

ad yg dengar gak?????????????????????????

Kamis, Februari 19, 2009

PUSIIIIING




Pusing


Pusing, puyeng, pokoknya segala rasa g enak skrang lg fa rasakan........

kpala fa serasa ditimpa palu godam yg beratnya setara dg jabal uhud x y.......

huh........

whats up with me?????????

fa jg g tw knp bgini........
ap mgkin ini disebabkan krena IP fa yg asyik 'jongkok'???????


Ya Rabb.......
hamba-Mu yg lemah n pendek ini mgkin terlalu bnyak dosa.........

hingga ilmu terasa menjauh.........

Fa g w trus kyak gni...............
feel so tired.........
boring................

arghhh...............

Ya Rabb..............

tuntunlah hamba kmbali ke jalan-Mu.................
agar hamba tidak menyia-nyiakan w2 lg..............


w2 adalah pedang................
dan fa g mw terluka krena pedang itu...............

Hasbunallah wa ni'mal wakiil
ni'mal maula wa ni'mannasiir........




Kamis, Januari 15, 2009

Operation Cast Lead: Implikasinya bagi Israel & Hamas

Konflik yang terjadi antara Israel dan Hamas sebenarnya telah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Hal ini semakin meruncing ketika Hamas berhasil menguasai pemerintahan di Gaza melalui kudeta berdarah pada Juni 2007. Gesekan antara kelompok garis keras Hamas dan Israel tidak dapat dihindarkan hingga dicapai perjanjian 6 bulan gencatan senjata yang berakhir pada 26 Desember 2008 lalu.

Momentum berakhirnya gencatan senjata ini dipandang Israel sebagai awal strategis untuk menghancurkan kekuatan Hamas sampai ke akar-akarnya. Seminggu sebelum gencatan senjata berakhir, Israel menghentikan seluruh suplai makanan dan kebutuhan pokok lain yang masuk ke Gaza di sepanjang jalur pantai dan darat. Hal ini menimbulkan shortage logistik masyarakat Gaza umumnya dan pihak Hamas khususnya. Hamas pun menjawab strategi Israel dengan menekan balik melalui peningkatan aktivitas serangan roket ke Israel. Suatu reaksi yang memang diharapkan oleh Israel sebagai pembenaran serangan balik Israel ke Jalur Gaza. Sebuah sumber Departemen Pertahanan Israel yang tidak mau disebutkan namanya berkata, "Kelihatannya operasi militer Israel akan dimulai dengan serangan udara untuk melawan peluncuran roket dan dilanjutkan dengan invasi darat."

Momentum ini juga sengaja dimanfaatkan oleh tokoh-tokoh Israel yang mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri untuk menaikkan popularitas pada pemilihan umum tanggal 10 Februari 2009 nanti. Termasuk Menteri Luar Negeri Tzipi Livni dan Menteri Pertahanan Ehub Barak yang saat ini posisinya sangat tidak menguntungkan karena tekanan Benjamin Netanyahu untuk mengambil langkah secepatnya terhadap keamanan Israel. Namun, Livni lebih pandai dalam mengambil kesempatan. Dialah orang Israel pertama yang menyatakan akan menyerang Hamas. Padahal, Ehud Barak sebagai Menhan seharusnya yang paling berkesempatan mengambil peluang ini.

Ketidakmampuan Ehud Barak bertindak cepat bukanlah tidak beralasan. Setidaknya ada 3 alasan penting mengapa dia terlambat bersikap dibandingkan dengan Menteri Luar Negeri dalam menyatakan perang melawan Hamas. Pertama, moril tentara Israel masih rendah karena ekses kekalahan perang musim panas 2006 di Lebanon sungguh di luar perkiraan Israel, dimana ratusan personel dan tank Markava IDF (Israeli Defence Force) diluluhlantakkan Hezbollah.

Kedua, kekhawatiran yang besar juga menyelimuti warga sipil dan personel IDF karena saat ini secara de facto Israel masih memiliki konflik dengan 3 negara besar di jazirah Arab; Iran, Syria, dan Lebanon dalam hal ini Hezbollah. Apabila Israel membuka front dengan Hamas di perbatasan selatan, bukan tidak mungkin Hezbollah, Iran dan Syria akan ikut membantu Hamas karena mereka memiliki keterkaitan emosional dan politik.

Ketiga, Ehud Barak kurang percaya akan kemampuan Israel dalam mengambil keputusan pelik. Hal ini terjadi pada kasus pembebasan seorang prajurit Israel bernama Gilead Shalit yang telah ditahan oleh tentara Hamas lebih dari dua tahun. Barak lebih memilih jalan diplomasi lewat Mesir daripada melakukan negosiasi langsung antara Israel-Hamas.

Serangan udara tidak membawa hasil

Serangan udara selama 5 hari yang dimulai tanggal 27 Desember 2008 dengan menggunakan pesawat F-16 dan helikopter Apache ternyata tidak sesuai harapan. Tujuan Israel untuk "mengembalikan keamanan di Selatan" dengan satu cara, yaitu menghentikan penembakan (roket) Hamas ke Israel belum tercapai. Hamas masih mampu menembakkan sekitar 70 roket ke Israel dalam satu hari walaupun serangan udara dipergencar dan lebih intensif dibanding perang melawan Hezbollah 2006. Bahkan bisa dikatakan serangan udara Israel gagal, seperti pernyataan Jeffrey White, seorang peneliti Washington Institute for Near East Policy (WINEP) sekaligus mantan analis Defense Intelligence Agency, "penggunaan angkatan udara Israel mampu menekan kemampuan Hamas untuk melakukan serangan balik, namun akibat yang dihasilkan oleh Israel juga dibawah pencapaian yang seharusnya bisa dipenuhi."

Keputusan melakukan invasi darat pada Operation Cast Lead ini sempat menjadi perdebatan besar dan keraguan bagi kalangan ahli militer Israel. Beberapa ahli militer mengatakan bahwa jika Israel ingin melakukan invasi darat in full scale operation maka Israel harus menyiapkan setidaknya 10.000 personel. Untuk itu, 6500 tentara cadangan dikerahkan dalam rangka memperkuat IDF melakukan serangan darat. Pertimbangan kedua adalah pengalaman perang 2006 dengan Hezbollah membuktikan bahwa serangan darat akan berisiko tinggi jika Hamas, yang memiliki roket sama dengan Hezbollah pada perang yang lalu, belum sepenuhnya dihancurleburkan. Dan pertimbangan ketiga, sikap presiden Amerika terpilih Barrack Obama yang hanya diam mengenai pembunuhan etnis di Gaza dan situasi geopolitik regional Timur Tengah menjadi tanda tanya besar bagi Israel. Israel belum meyakini bahwa Obama akan berada dibelakang Israel dan memberikan restu terhadap kepentingan politik dan keamanannya di Timur Tengah.

Beberapa hal yang mengindikasikan kebijakan Obama akan berseberangan dengan George W Bush di antaranya: rencana penarikan pasukan Amerika dari Iraq, penolakan kampanye Global War on Terrorism, dan keinginan Obama untuk menggunakan jalur diplomasi dalam membicarakan masalah nuklir Iran, bukan melalui tindakan militer. Namun dari semua pertimbangan di atas, Israel menggarisbawahi indikasi ketidakberpihakan Obama pada kebijakan politik Israel. Sehingga hari-hari terakhir Bush di kursi kepresidenan dijadikan tumpuan untuk menunjukkan kemampuannya sebagai kekuatan penentu di Timur Tengah.

Delapan hari penyerangan besar-besaran yang dilakukan Israel untuk menghancurkan militansi Hamas baik lewat udara maupun darat ternyata berbuah pahit. Hamas masih mampu menembakkan roket jauh ke dalam wilayah Israel walaupun berbagai markas Hamas dan infrastruktur pemerintahan hancur, listrik diseluruh wilayah Gaza padam, suplai bahan kebutuhan pokok serta bantuan medis menipis.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah, "apakah penghentian penembakan roket oleh Hamas benar-benar akan tercapai ketika Hamas masih memegang kendali pemerintahan di Gaza?"

Kontra produktif bagi Israel dan IDF

Penyerangan Operation Cast Lead sebagai pembantaian etnis di Gaza, pembersihan Hamas sampai ke akar-akarnya atau apapun itu sebutannya bukanlah hal yang mudah. Walaupun kekuatan Hamas tidak sekuat Hezbollah dan medan tempur Gaza tidak sesulit Lebanon Selatan, namun Israel perlu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk mendapatkan kemenangan mutlak. Kabinet Israel pun mulai meragukan keberhasilan serangan ini. Dalam sebuah rapat pada hari kedelapan penyerangan tentara Israel ke Hamas, kabinet Israel menyimpulkan "Hamas tidak dapat ditumpas." Suatu kesimpulan yang sangat mengejutkan dan sulit diterima.

Serangan yang memakan korban paling mengerikan sepanjang sejarah Gaza, dimana didalamnya termasuk anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia, sama sekali tidak mengecilkan semangat Hamas dalam berjuang mempertahankan wilayahnya. Bahkan simpati kepada Gaza semakin hari semakin besar dan sebaliknya kecaman bertubi-tubi diteriakkan kepada Israel dari sejumlah tokoh internasional.
Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan dari berbagai penjuru dunia merupakan bukti nyata semakin meluasnya simpati dunia internasional kepada penduduk Gaza, yang secara tidak langsung juga berimbas kepada Hamas.

Keinginan Israel untuk membakar habis Hamas sampai ke akar-akarnya ternyata berbuah dendam yang membara terhadap Israel disetiap sanubari rakyat Gaza, bahkan janin yang masih di dalam kandungan. Popularitas Hamas di Palestina pun semakin naik seperti halnya Hezbollah di Lebanon setelah memenangkan pertempuran 34 harinya. Kemenangan Hamas pada pemilu legislatif 4 tahun lalu akan semakin menaikkan posisi Hamas ke puncak tiang bendera aspirasi politik Palestina. Mereka dipandang sebagai pejuang bangsa dalam mempertahankan kedaulatan negara. Dan secara bersamaan akan menurunkan kredibilitas kelompok pro-Barat, Fatah, pimpinan Mahmoud Abbas dinegaranya sendiri.

Pemerintahan Abbas yang dinilai korup oleh masyarakatnya akan dipandang sebelah mata dan sebaliknya Hamas dapat menjadi alternatif lain yang lebih baik. Seperti pernyataan seorang analis politik Israel, Aluf Benn, pada 2 Januari 2009 di surat kabar Haaretz "Jika perang ini berakhir imbang, seperti yang diprediksikan, dan Israel gagal untuk menguasai kembali Gaza, maka Hamas akan memperoleh pengakuan diplomatik."

Bagi Israel sendiri, waktu yang tersisa sampai Barrack Obama disumpah untuk menduduki kursi kepresidenan Amerika Serikat pada 20 Januari mendatang sangatlah sempit. Pertaruhan kredibilitas kemampuan teknologi angkatan bersenjatanya yang disampaikan Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert, pada wawancara eksklusif berbahasa Arab di saluran televisi Al Arabiya sebelum penyerangan pertama ke Gaza bahwa "kami lebih kuat" menjadi beban berat dan hutang tak terbayarkan Israel.

Jika Israel tidak mampu menyelesaikan pertarungan ini dengan absolute victory maka perang ini menjadi kekalahan ke dua melawan non-state enemy di Timur Tengah. Dampak terbesar yang akan muncul bagi bala tentaranya adalah krisis kepercayaan diri. Padahal musuh bebuyutan Israel di Lebanon, Hezbollah, saat ini mengaku memiliki kekuatan dan persenjataan tiga kali lebih besar dibanding perang 2006.

Sekjen Hezbollah, Hassan Nasrallah, dalam pidatonya memperingati As Syura awal tahun ini juga mengatakan bahwa Hezbollah telah memiliki roket anti pesawat terbang jika Israel menyerang dan mengganggu ketenangan Lebanon. Selain misil baru dengan jangkauan lebih jauh sampai ke Tel Aviv atau Negev, Dimona, sebuah kota instalasi nuklir Israel berada. Bagi penduduk Israel, hal ini berarti mimpi buruk yang akan selalu menghantui di bawah bayang-bayang kekhawatiran dan serangan balik yang lebih agresif dari Gaza kelak dikemudian hari.

Selanjutnya, Hamas pun akan memiliki bargaining position di meja perundingan yang lebih menentukan untuk memaksakan tuntutan penghapusan boikot ekonomi dan pembukaan jalur perbatasan darat yang selama ini diberlakukan.

Pertaruhan terakhir

Walaupun beberapa perwira militer Israel masih meyakini mereka akan memenangkan peperangan ini, namun pertanyaannya "Berapa lama waktu yang dibutuhkan Israel untuk menghabisi Hamas?" Akhirnya, Israel harus membuktikan bahwa taktik IDF yang digunakan dalam Operation Cast Lead merupakan taktik paling ampuh untuk membungkam Hamas berapapun harga yang harus dibayar. Jika tidak, maka Israel harus menyiapkan payung perlindungan roket yang lebih canggih bagi keamanan warganya di masa depan dalam mengantisipasi dendam kesumat masyarakat Gaza, selain menciptakan taktik baru yang lebih kredibel komprehensif untuk mempertahankan eksistensinya di jazirah Arab. Namun, hal ini sekaligus berarti kemenangan mutlak bagi Hamas secara militer, politik dan diplomasi interasional.

Kapten Inf Kukuh Suharwiyono, BS
Penulis saat ini masih bergabung dibawah Satgas Yonif Mekanis TNI Konga XXIII-C/UNIFIL di Lebanon Selatan. Sebelum bergabung dalam penugasan PBB, penulis menjabat sebagai Kaur Data & Statistik Spaban I/Ren Spersad

Selasa, Januari 13, 2009

KRISIS KEMANUSIAAN ISRAEL

Krisis Kemanusiaan Israel
Senin, 12 Januari 2009 - 09:56 wib


Kalau mungkin, kapan-kapan berkunjunglah ke Kantor Perdana Menteri Israel dan mintalah diizinkan memasuki ruangan khusus yang berisi segala data tentang Indonesia.

Segala sisi data dan fakta tentang NKRI, pemetaan kekayaan alamnya, kekuatan-kelemahan politik dan militernya, pemetaan sosial budayanya, daftar tokoh-tokoh segala bidang, update peristiwa-peristiwa apa pun yang diperbarui dalam ukuran minggu. Secara intelijen maupun secara ilmu pengetahuan, jangan dulu tidak percaya bahwa Israel lebih mengetahui Indonesia dibanding Indonesia mengetahui dirinya sendiri.

Kalau masih mau bersabar hati dan berlapang pikiran, tuliskan di dalam dirimu probabilitas bahwa Israel mengetahui sesuatu yang khusus tentang Indonesia- masa silam hingga masa depan-yang Indonesia sendiri sebagian pernah tahu tapi malas mengidentifikasinya, sebagian lain memang belum pernah tahu sama sekali. Iseng-iseng bukalah us-israel.org dan pandangilah center main display peta Republik Indonesia dengan sejumlah tempat ditandai dengan warna merah mencolok, seolah-olah ia dibikin oleh Indonesia dan tentang Indonesia.***

Karena semua orang "berbunyi" sama tentang penyerbuan Gaza terakhir ini, ketika ada yang bertanya, saya menjawab: "Saya membayangkan bukan Gaza yang diserbu oleh Israel, tapi Indonesia". Lho kok? "Saya tidak mengharapkan hal itu akan pernah benar-benar terjadi, tetapi Indonesia perlu mulai belajar bahwa orang lain jauh lebih mengerti kekuatan dan kelemahannya dibanding dirinya sendiri.

Juga saya ingin memerhatikan gelagat, apakah dengan pengetahuan Israel yang mumpuni tentang Indonesia itu akan membuat Israel sedemikian berani "bermusuhan" dengan Indonesia, ataukah sebaliknya..." Saya tidak akan memperpanjang tema ini, apalagi sampai surut jauh ke belakang pra-Nabi Ibrahim, era Parikesit dan banjir Nuh yang menyusun kepulauan-kepulauan, dst.

Saya tidak mau merepotkan bangsa Indonesia yang selalu asyik dengan keahliannya menikmati kehidupan apa adanya, untuk tenggelam dalam penggalan-penggalan waktu, untuk berpikir sejengkal dan tidak memerlukan orientasi futurologis yang agak sedikit panjang ke depan-justru karena bangsa Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa, sehingga tidak memerlukan kesiapan apa pun untuk menghadapi apa pun. Setiap saat bangsa Nusantara ini siap ditabrak oleh apapun: bahkan oleh penderitaan dan kehancuran yang seberapa parah pun.

Sekarang, dan itu sudah sejak lima tahun terakhir: bangsa besar ini sibuk dengan tiga hal. Pertama, pemilihan pemimpin. Kedua, pemilihan pemimpin. Ketiga, pemilihan pemimpin. Tanpa pernah benar-benar peduli apakah pemimpin yang dipilihnya itu memang pemimpin, apakah pula pemilihan dan pemilihan dan pemilihan itu lebih besar manfaatnya ataukah mudaratnya. ***

Israel berani dan telah berhasil mempermainkan dunia, tetapi Indonesia terbukti juga sangat berani dan sukses mempermainkan dirinya sendiri. Israel setuju pada usulan PBB. Lumayan puas menempelengi harga diri Palestina dan membunuhi ratusan warganya, sekarang Israel menjadi pihak yang memiliki kearifan dan kemuliaan karena mau beristirahat menempeleng. Dia tidak mendapat sanksi apa pun dari PBB, dari Negara-negara Arab, serta dari siapa pun saja. Nanti kalau ritme sudah bergulir dan momentumnya tiba: tempeleng lagi.

Yang bingung di muka bumi karena dipermainkan oleh Israel bukan hanya Umat beragama, bukan hanya PBB, dan siapa pun lainnya, tapi bahasa dan kata juga kebingungan. Israel istirahat mbedil di puncak "krisis kemanusiaan" Palestina. Dunia makna bingung tentang kapan Palestina mengalami krisis kemanusiaan, karena dari sudut tafsir apa pun sesungguhnya Israellah yang mengalami krisis kemanusiaan. Kita juga kebingungan.

Sebuah lembaga nasional berteriak, "Boikot Amerika Serikat!" Teriakan itu disebar ke media-media sesudah diketik dengan alat bikinan Bill Gates atau Steve Jobs, dan petugasnya karena capek mungkin delivery order McD. Kelompok-kelompok berkumpul dengan idiom "Umat Islam" yang menyatakan bermusuhan dengan Umat Kristen dan Yahudi. Jangan sampai kelompok Kristen yang gabung dengan Hamas di Palestina serta orang-orang Yahudi warga Israel yang antipenyerbuan Gaza mendengar idiom itu.

Semua negara-negara Arab sudah dikasih tahu sebelumnya bahwa Israel akan menyerbu Palestina. Dan syukur alhamdulillah mereka tidak berbuat apa-apa sehingga Perang Dunia bisa dihindarkan. Jangan terlalu setia, jangan terlalu bermoral, demi supaya tidak terjadi global war yang menyengsarakan semua makhluk. Israel sangat hafal mengamati "sela-sela air hujan".

Orang sibuk Natal dan Tahun Baru, Obama sudah presiden tapi belum bertugas, jadwal gencatan senjata telah berakhir: maka sebuah "upper-cut" dahsyat dilayangkan ke dagu Palestina. Manusia di gurun itu meraungraung, kita semua manusia di bumi menangis, Chavez mengusir Dubes Israel, pemimpin-pemimpin kita melontarkan rudal kutukan, dan kita rakyat militan berkumpul menyiapkan ilmu kebal melawan peluru tentara Israel, kemudian minta Palestina memfasilitasi keberangkatan kita ke medan perang.

Memfasilitasi itu tidak dijelaskan apakah berarti minta disediakan tiket Jakarta-Cairo PP. Sekarang, karena senapan prajurit Israel dirundukkan dan tidak dikokang lagi, segera kita dangdutan dan ngegosiptainment lagi. Nanti, kalau suara bedil menyalak lagi, kita demo lagi sesaat. Dunia tidak memerlukan penyelesaian tuntas dan mendasar atas permasalahan apa pun yang menimpanya dan yang diciptakannya sendiri. (*)

Emha Ainun Nadjib
Budayawan

BENARKAH HARI ESOK MASIH ADA


jika hari ini aku masih tersenyum
tertawa bahagia diselimuti canda.......
bersama sahabat yg begitu kucintai......
akankah esok masih ada......
tawa canda yg terpatri?????????????




to my fren : fa love u........

MAHASISWA......??????????????


AKU MAHASISWA
BUKAN LAGI ANAK SMA
AKU PEMBAHARU
BUKAN LAGI PENERUS
AKU PERUBAH
BUKAN PENGIKUT
KARENA AKU MAHASISWA...........................

Kamis, Januari 08, 2009

LISMA UNTAN


LISMA UNTAN
(Lingkar Ilmiah dan Studi mahasiswa Universitas Tanjungpura)

LISMA UNTAN adalah tempat yg tepat bwt tmen2 yang ingin mengembangkan pola pikir ilmiah dan berbagai hal yang berkaitan dg karya tulis ilmiah.
Disini kita akan mendapat "wejangan" dari senior2 yang imut2,cantik2,ramah2, n yang pasti mempunyai segudang pengalaman dlam dunia tulis menulis serta baik hati dan tidak sombong....
he..............???????????
Awal mula gabung di Lisma sie fa agak sedikit lola aliaz loading lama.....
cz fa kn g tw gmn bwt karya tulis.....
tp dg bimbingan dari kakak2 lisma yg cute2 so jd semangat deh bwt blajar bwt karya tulis.......

Sebenarnya wktu dngar info lisma di kampus...
yg ada dalam pikiran fa adlah fa bkal bljar nulis cerpen,puisi,novel bwt persiapan fa menyusul kang abik n andrea hirata....he....
tp
ternyata di lisma qt2 lebih dikondisikan berada pd iklim ilmiah n sll di motivasi untuk kritis n yg pasti bnyak2 deh bwt karya tulis.......

So bwt tmen2 yg lo gabung....
yuk mari gabung disini.....
dijamin kalian akn merasa aman,tentram,damai,n sejahtera,,,
he....
ups...
bneran...
y xlo sbgai maba biasanya iklim di kampuz lbih "tertekan" dg adanya senioritas....

but di lisma seniornyny baek bgt.....
yakinlah...sumpah...

special to P.bio'08 yg lom gabung ayo donk.....
cpetan gabung......

limitid edition.....

ok bye....




Minggu, Januari 04, 2009

ISRAEL TERORIS SEJATI


Agresi militer Israel ke Palestina merupakan fakta nyata bahwa Israel memang teroris yang benar2 biadab.
Tapi yang membingungkan adalah kenapa PBB dan negara-negara Arab lainnya terkesan lambat dalam menangani masalah ini ....
kebiadaban Israel harus segera dihentikan....
Selamat datang para mujahid Palestina ...
Syurga Allah menanti kalian...

Selamat datang juga para zionis Israel....
Neraka menyambut kalian....